Selasa, 29 November 2011

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN KOLAM TERPAL


Alasan penggunaan kolam terpal yang dipilih oleh para pembudidaya air tawar ini antara lain, yaitu :
Keunggulan:
  • Tidak memerlukan lahan yang luas dan lebar seperti kolam pada umumnya
  • Lebih fleksibel, dimana penggunaannya dapat di integrasikan dengan kegiatan lain, seperti longyam, pertanian maupun perkebunan dan juga dapat ditempatkan disekitar rumah/pekarangan.
  • Dapat dibudidayakan ikan terutama lele dengan kepadatan tebar yang tinggi
  • Efesiensi pengunaan air, mengingat untuk budidaya lele sistim terpal kita hanya perlu mengisi air pada awal dan penambahan air dapat juga disesuaikan dengan kondisi, misalnya air dalam kolam terpal berkurang. Dengan demikian sebagai pembudidaya ikan lele tidak akan menjadi penyaing dalam pengambilan air irigasi.
  • Dapat dibuat dan ditempatkan pada kondisi lahan yang poros/sulit air irigasi
  • Tidak merusak lahan karena tidak perlu melakukan penggalian tanah seperti kolam tanah karena kolam terpal berada di atas tanah tanpa perlu melakukan pengolahan tanah
  • Air media budidaya tidak merembes keluar areal, sehingga akan mengirit penggunaan air bahkan air bekas pemeliharaan sebelumnya hamper setengah bagian dapat juga digunakan lagi untuk pemeliharaan selanjutnya.
  • Biaya pembuatannya lebih murah daripada membuat kolam beton/permanent atau semi permanent.
  • Jangka waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 3 (tiga) tahun atau 4 kali siklus produksi.
  • Terhindar dari pemangsaan ikan liar.
  • Memudahkan pergantian air maupun panen. Selain itu untuk mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
  • Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro.
  • Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan di wadah lainnya.
  • Mudah cara merakit/membuat kolam sistim terpal.
  • Bahan-bahan yang digunakan para pembudidaya dalam membudidayakan ikan lele tidak sulit untuk diperoleh yaitu :
    1. Terpal, ukuran 4x3 meter (terpal jenis A5 lebih tebal), saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok.
    2. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besardengan ukuran 2,2 meter sebanyak kuranlebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
    3. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti tanaman hanjuang atau apa saja yang kuat, kalau tidak ada bisa menggunakan bambu tapi masa pakainya terbatas.
    4. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
    5. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.
Kelemahan penggunaan Kolam Terpal antara lain :
  • Terpal mudah rusak/sobek akibat terkena sinar matahari langsung (untuk menyiasatinya maka kolam terpal harus diberi atap dari daun kelapa atau plastic paranet)
  • Dalam pemanenan ikannya kita harus mengeluarkan air dengan menggunakan pompa, ditimba atau disipon menggunakan selang.
  • Dengan terpal, maka suhu dalam kolam akan lebih tinggi akibat adanya terpal kena sinar matahari dan untuk menyiasatinya pada bagian bawah terpal kita berikan sekam.
  • Dalam pemeliharaan sistim terpal, makanan alami yang tersedia sangat minim untuk itu kita harus memberikan pakan tambahan (pellet) dengan kadar protein tinggi.
  • Pemberian pupuk untuk penumbuhan makanan alami terutama untuk benih ikan lele harus menggunakan kantong-kantong agar pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar kolam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.