Penyakit
yang Menyerang dalam budidaya Lele
“Berikut ini adalah daftar nama-nama musuh Pak Tani di kolam, bentuk serangan cukup menyeramkan namun masih bisa kita tangani dengan penuh senyuman. Don’t panic at the disco!!! Setiap bentuk serangan bisa dikenali dari cirinya dan yakinlah bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya. Bakteri, penyakit dan virus adalah makhluk hidup yang punya hak untuk hadir di kehidupan dan hak untuk hidup juga. Sebagai Khalifah manusia berhak untuk mengendalikan dan membunuhnya jika terpaksa dilakukan. Wokey, mari kita berkenalan dan bersahabat dengan mereka” (Bams Kriewoel, 2011).
- Penyakit
karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonashydrophylla
- Ancaman : kematian massal (50-100% dalam jangka waktu 3-7 hari).
- Waktu penyerangan : jam 12.00-15.00 WIB
- Bentuk bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk yang terletak diujung batang), dan cambuk ini digunakan untuk bergerak, berukuran 0,7–0,8x 1–1,5 mikron.
- Gejala : benih ikan yang terserang warna tubuhnya menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, bernafas megap-megap di permukaan air.
- Pencegahan : memelihara lingkungan perairan agar tetap bersih, termasuk kualitas air (air dijaga agar tetap berwarna hijau terang / hijau botol bir bintang jangan sampai berwarna hijau gelap). Jika air sudah hampir berwarna hijau gelap maka air kolam harus segera diencerkan (buang 50% dan anti air baru 50%), pengenceran kolam dilakukan pada sore hari (jam 15.00-16.00 WIB).
- Pengobatan : jika terserang maka lakukan pengobatan (kuratif) dengan cara:
a. Ambil dan buang ikan-ikan yang mati, ganti air 50%,
puasakan ikan minimal 12 jam.
b. 12 jam kemudian, buatlah takaran pakan ¼ dari dosis
sebenarnya, campurkan pakan dengan bahan aktif Terramycine dengan dosis
50mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7–10 hari atau campurkan pakan dengan bahan
aktif Sulphonamidsebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3–4 hari. Obat banyak
dijual di kios/toko pertanian dengan merk dagang Enrofloct, Booster dll, lihat
kemasan yg mengandung 2 zat aktif diatas.
c. Pakai butiran PK 10 gram / 10.000 liter
(tersedia d apotek, AWAS Obat Keras), terpaksa digunakan ketika point a dan b
gagal melawan serangan si Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonashydrophylla
ini.
2. Penyakit Tuberculosis
- Ancaman
: kematian 5-10% setiap hari
- Waktu
penyerangan : setiap saat
- Penyebab
: bakteri Mycobacterium fortoitum.
- Gejala
: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil
pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air,
berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan
sirip.
- Pencegahan
: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
- Pengobatan
: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5–7,5 gram/100 kg ikan/hari
selama 5–15 hari.
3)
Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Jamur
ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang
kondisinya lemah.
- Gejala
: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka
atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip,
dan tubuh lainnya.
- Pengendalian
: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
- Pengobatan
: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada NaCl / garam dapur
300 gram/liter selama 3 menit.
4)
Penyakit Bintik Putih dan Gatal/Trichodiniasis
- Penyebab
: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid,
mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthiriusmultifilis.
- Gejala
: ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
- Pengendalian
: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
- Pengobatan
: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan
Formalin 25 cc/m3 dengan larutan NaCl / garam dapur 100 gram/m3 selama
12–24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah
3 hari.