Mempercepat Pertumbuhan Ikan
Budidaya Dengan Probiotik
Pertumbuhan Ikan Budidaya
yang cepat tidak hanya membuat hati senang tetapi juga menekan pengeluaran
untuk pakan,mempercepat masa panen dan ikan bisa dipanen dalam
ukuran yang seimbang. Banyak pengalaman petani budi daya ikan harus melakukan
panen secara bertahap karena ukuran ikan saat ditebar sama tetapi mengalami
pertumbuhan yang berbeda-beda. Karena itu beberapa rekayasa dan upaya dilakukan
untuk mempercepat pertumbuhan ikan dan ukuran yang seragam
dengan demikian efisiensi produksi budi daya ikan menjadi cukup baik. Beberapa petani
ikan menempuh cara dengan memberikan makanan berprotein tinggi dan memberikan
makanan alami seperti keong, bekicot dan lain-lain. Akan tetapi pemberian pakan
alami terkendala karena tidak praktis. Pada beberapa budi daya ikan seperti
budi daya ikan guramih, Ikan Lele, Ikan Nila, Ikan
mas dan lain sebagainya, pemberian probiotik telah dirasakan manfatnya
dalam mempercepat pertumbuhan dalam budidaya ikan.
Probiotik merupakan
mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Mikroorganisme
yang terkandung pada Probiotik mampu membantu pencernakan makanan pada tuhuh
hewan dan manusia sehingga makanan yang mengandung probiotik akan mampu dicerna
dan diserap tubuh dengan baik. Selain itu probiotik mampu meningkatkan
kekebalan tubuh dari serangan penyakit.
Pada Budi Daya Ikan probiotik
diberikan sebagai campuran makanan dan ada yang ditaburkan pada kolam
pemeliharaan. Untuk Probiotik yang dicampur pakan, bisa dicampurkan dengan
pakan buatan pabrik (pelet) maupun pakan alami seperti daun-daunan. Penebaran
probiotik pada kolam akan membantu tumbuhnya plankton-plankton dan
mikroorganisme lainnya dalam air kolam sebagai makanan alami ikan. Probiotik
jenis ini akan menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air
seperti Nature atau Super Plankton. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam
pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat, tidak blooming
dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.
Pengalaman dari Himawas Atasasih,
pemilik HMPS di Jl Sutijap 23 Wates, Kulonprogo, Para petani Ikan Guramih
Kulonprogo sudah terbiasa memakai probiotik dicampur pakan. Misalnya, probiotik
RajaGrameh, RajaLele, MasterFish, SPF atau Nature yang mudah diperoleh di toko
pakan ternak atau toko pertanian. Dengan campuran probiotik dan pelet membuat
metabolisme dan pencernaan ikan sempurna. Sebagian besar, 90% pakan yang masuk
ke tubuh akan menjadi daging ikan.
Pengalaman Pak Jumadi, petani gurami
dari Desa Ceme, Srigading, Sanden, Bantul membenarkan pemberian probiotik
sangat membantu pertumbuhan ikan. Saat melihat di kolamnya banyak gurami stres
dan mengambang bahkan beberapa mati, dia secepatnya mengguyurkan sebotol
probiotik Nature campur segenggam gula pasir ke kolam. Keesokan harinya air
kembali hijau jernih dan semua guraminya sehat kembali.
Pengalaman para petani ikan Gurami di Desa Jambidan, Bantul
Yogyakarta telah meninggalkan cara konvensional budi daya guramih dan beralih
ke cara modern dengan memanfaatkan probiotik. Budi Daya ikan dengan cara
konvensional 30 kg pelet hanya menjadi 22 kg daging ikan, dengan sistem Guba
(Gugus Simba) bisa menjadi 28-30 kg atau konversinya 1:1. Artinya, ikan
lebih berbobot karena penambahan probiotik akan menjadikan 90% pakan menjadi
daging dan hanya 10% yang dibuang sebagai amoniak.
Menurut Wiwied Usman, Sekjen PerMina
sekaligus pembudi daya Ikan Gurami, Kelebihan lain penerapan sistem Guba,
pertumbuhan lebih cepat sehingga waktu pemeliharaan lebih pendek. Bila dengan
sistem konvensional untuk mencapai berat 1 kg butuh waktu dua tahun, dengan
sistem Guba hanya butuh waktu satu tahun. Pengalaman mereka untuk mencapai 8-9
ons dari ukuran silet cukup dalam waktu 9 bulan dengan kombinasi pakan daun
sekali sehari. Cara konvensional tanpa penambahan probiotik pada pakan, setahun
baru mencapai berat 6-7 ons.
Pakar gurami dari Jurusan Perikanan UGM
Ir Gandung Hardaningsih menguraikan, dari berbagai riset, probiotik memang
terbukti bagus untuk pemeliharaan air kolam dan pemacu pertumbuhan ikan. Karena
ada introduksi mikroba positif maka kolam menjadi lebih sehat dan ikan juga
lebih kuat terhadap stres dan penyakit. Yang pasti, pertumbuhan ikan bisa
sangat pesat karena probiotik juga merangsang nafsu makan.
“Saya kira probiotik akan menjadi
andalan para petani ikan di masa depan karena manfaatnya sangat besar pada
pertumbuhan ikan sehingga cukup berarti dengan keuntungan yang didapat,’’
tandasnya. Probiotik ibarat benteng pertahanan diri, sebaiknya diberikan sejak
dini. Begitu bibit mau masuk kolam, tiga hari sebelumnya air kolam harus
diguyur probiotik Nature atau SPF lebih dahulu agar
kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Selanjutnya, pemberian
probiotik untuk pemeliharaan air cukup dua minggu sekali atau ketika kondisi air
menurun kualitasnya.
PERBANDINGAN
HASIL BUDI DAYA IKAN GURAMI DENGAN CARA KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN PROBIOTIK
Biaya 1.000 ekor bibit gurami
ukuran silet/korek dengan harga Rp 1.000,-/ekor , membutuhkan pakan 30 sak
(harga Rp 210.000).
Total modal sekitar Rp 7,5 juta. Cara konvensional akan menghasilkan ikan
sekitar 7 kuintal. Dengan harga panen Rp 20.000 /kg pendapatan petani sekitar
Rp 14 juta.
Keuntungan sekitar Rp 6 jutaan.
Sistem Guba memberikan terobosan pada berat
ikan. Dengan penambahan probiotik seperti RajaGrameh, RajaLele, Nutrisi
Simba, ditambah SPF yang dicampurkan pada pakan maka hasil panen bisa
mencapai 9 kuintal. Berarti pendapatan petani mencapai Rp 18 juta. Jadi, ada
selisih 2 kuintal, senilai Rp 4 juta, jauh lebih untung dibanding cara biasa.
Biaya tambahan untuk membeli
probiotikpun tidaklah mahal, dua tutup RajaGrameh ditambah 1 tutup SPF untuk
mencampur 5 kg pakan pelet, terbukti hasilnya luar biasa. Padahal untuk 30 sak
pakan hanya dibutuhkan biaya tambahan untuk pembelian probiotik Rp 400 ribu
saja. Yakni, untuk pemacu tumbuh Rp 200 ribu, untuk penambah bobot Rp 100 ribu,
dan untuk pengobatan Rp 100 ribu. Jadi, penambahan biaya Rp 400 ribu, tambahan
keuntungannya Rp 4 juta.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Mikroorganisme yang terkandung pada Probiotik mampu membantu pencernakan makanan pada tuhuh hewan dan manusia sehingga makanan yang mengandung probiotik akan mampu dicerna dan diserap tubuh dengan baik. Selain itu probiotik mampu meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit.
Total modal sekitar Rp 7,5 juta. Cara konvensional akan menghasilkan ikan sekitar 7 kuintal. Dengan harga panen Rp 20.000 /kg pendapatan petani sekitar Rp 14 juta.
Keuntungan sekitar Rp 6 jutaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.