Alhamdulillah, hari ini 14 hari setelah postingan saya untuk meminta bantuan dari Agan-agan senior APLESI mengatasi serangan Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla sudah membuahkan hasil yang meyakinkan. Seperti yang saya uraikan sebelumnya, sejak tgl 04 Oktober tingkat kematian pada ikan lele mencapai angka 150-200 ekor perhari dan terus bertambah setiap harinya. Langkah pengobatan yang saya pilih berdasarkan petunjuk dari pakar-pakar APLESI dengan pemberian larutan garam dan pengobatan herbal (buah mengkudu) dengan pertimbangan sekiranya pengobatan tidak berhasil ikan yang berukuran 15-20/kg masih bisa dimanfaatkan tanpa khawatir tercemar oleh antibiotik. Pemberian garam 300gr/m3 (lebih kurang 40kg) ditebar kekolam + keesokan harinya di tebar fermentasi 150 buah mengkudu yang diblender halus. Hasil mulai terlihat setelah hari ke 2 setelah penebaran buah mengkudu, jumlah ikan yang mati hanya tinggal belasan ekor saja, dan yang paling membahagiakan, sebagian besar ikan yang sebelumnya terlihat lemah, mengambang dengan permukaan tubuh seperti terluka sudah sulit ditemukan. Hari ketiga saya mulai melakukan penebaran probiotik untuk memperbaiki kualitas air (yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan). Sampai hari ke 6 setelah pengobatan, tidak ada lagi ikan yang mati, dan secara keseluruhan ikan-ikan sudah kembali sehat, tidak ditemukan yang teridikasi sakit/terluka. Kemarin sebagian keramba/waring dilakukan sortir sekaligus melakukan sample untuk memperkirakan jumlah ikan yang mati. Dari 3 waring sampel yang saya hitung, jumlah yang mati hanya sekitar 5-7% saja. Total dari sekitar 20000 ikan masih ada lebih dari 18000 ekor yang bisa diselamatkan. Sebelum menjalankan pengobatan garam + herbal saya sudah mencoba meminta opini saran dari beberapa kolega yang dulunya cukup berpengalaman dalam budidaya ikan, umumnya setelah melihat kondisi ikan di kolam saya mereka pesimis untuk bisa diselamatkan,” lebih baik diangkat dan dimanfaatkan/konsumsi, kalaupun dilakukan pengobatan dengan antiiotik dengan dosis yang tinggi, paling hanya sekitar 10-20% yang bisa diselamatkan, dan pertumbuhannya pasti terhambat”. Sekali lagi terimakasih APLESI dan semua anggota terutama yang telah memberikan solusi yang luarbiasa. ( Ary Checa )
Lele Sangkuriang, lele jenis baru ini berhasil merebut perhatian masyarakat, pasalnya lele jenis baru ini memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan lele dumbo biasa, diantaranya: masa panen lebih cepat, lebih tahan penyakit, teknik pemeliharaan sederhana, kualitas daging lele sangkuriang lebih padat, kering, tidak bau amis, dan tentu saja lebih gurih,sehingga lele tersebut banyak diburu oleh penyuka lele.
Senin, 28 November 2011
Mengaplikasikan Obat Herbal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.