Alasan penggunaan
kolam terpal yang dipilih oleh para pembudidaya air tawar ini antara lain,
yaitu :
Keunggulan:
- Tidak
memerlukan lahan yang luas dan lebar seperti kolam pada umumnya
- Lebih
fleksibel, dimana penggunaannya dapat di integrasikan dengan kegiatan
lain, seperti longyam, pertanian maupun perkebunan dan juga dapat
ditempatkan disekitar rumah/pekarangan.
- Dapat
dibudidayakan ikan terutama lele dengan kepadatan tebar yang tinggi
- Efesiensi
pengunaan air, mengingat untuk budidaya lele sistim terpal kita hanya
perlu mengisi air pada awal dan penambahan air dapat juga disesuaikan
dengan kondisi, misalnya air dalam kolam terpal berkurang. Dengan demikian
sebagai pembudidaya ikan lele tidak akan menjadi penyaing dalam
pengambilan air irigasi.
- Dapat
dibuat dan ditempatkan pada kondisi lahan yang poros/sulit air irigasi
- Tidak
merusak lahan karena tidak perlu melakukan penggalian tanah seperti kolam
tanah karena kolam terpal berada di atas tanah tanpa perlu melakukan
pengolahan tanah
- Air
media budidaya tidak merembes keluar areal, sehingga akan mengirit
penggunaan air bahkan air bekas pemeliharaan sebelumnya hamper setengah
bagian dapat juga digunakan lagi untuk pemeliharaan selanjutnya.
- Biaya
pembuatannya lebih murah daripada membuat kolam beton/permanent atau semi
permanent.
- Jangka
waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 3 (tiga) tahun atau 4 kali
siklus produksi.
- Terhindar
dari pemangsaan ikan liar.
- Memudahkan
pergantian air maupun panen. Selain itu untuk mempermudah penyesuaian
ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
- Dapat
dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro.
- Lele
yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan tidak
berbau dibandingkan pemeliharaan di wadah lainnya.
- Mudah
cara merakit/membuat kolam sistim terpal.
- Bahan-bahan yang
digunakan para pembudidaya dalam membudidayakan ikan lele tidak sulit
untuk diperoleh yaitu :
- Terpal, ukuran 4x3
meter (terpal jenis A5 lebih tebal), saat pemasangan
sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai
rangka/patok.
- Bambu, diperlukan bambu
yang dibelah besar, dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter
sebanyak kurang
lebih 10 belahan.
- Tiang patok, diperlukan
kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
tanaman hanjuang atau apa saja yang kuat,
kalau tidak ada bisa menggunakan bambu tapi masa pakainya terbatas.
- Paku, digunakan untuk
memaku belahan bambu ke patoknya.
- Kawat, digunakan untuk
mengikat terpal ke patok/bambu.
Kelemahan penggunaan Kolam Terpal antara lain :
- Terpal
mudah rusak/sobek akibat terkena sinar matahari langsung (untuk
menyiasatinya maka kolam terpal harus diberi atap dari daun kelapa atau
plastic paranet)
- Dalam
pemanenan ikannya kita harus mengeluarkan air dengan menggunakan pompa,
ditimba atau disipon menggunakan selang.
- Dengan
terpal, maka suhu dalam kolam akan lebih tinggi akibat adanya terpal kena
sinar matahari dan untuk menyiasatinya pada bagian bawah terpal kita
berikan sekam.
- Dalam
pemeliharaan sistim terpal, makanan alami yang tersedia sangat minim untuk
itu kita harus memberikan pakan tambahan (pellet) dengan kadar protein
tinggi.
- Pemberian pupuk untuk penumbuhan makanan alami terutama untuk benih ikan lele harus menggunakan kantong-kantong agar pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar kolam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.